Perpindahan ion dari dalam sel ke luar sel, atau sebaliknya melalui membran sel. Pada keadaan istirahat, Ion Na+ luar sel >> potensial dalam sel > negatif.
Potensial membran negatif/ istirahat (-70 mVolt) = polarisasi. Ada rangsangan listrik terhadap membran :
ü Ion Na+ masuk ke dalam sel ® potensial dalam sel >
ü positif ⇒ potensial membran positif = depolarisasi
Setiap sel biologis mempunyai besar dan jumlah kandungan muatan yang berbeda-beda, salah satu penyebabnya karena faktor ukuran sel dan lingkungan. Pada sel biologis, sel yang paling dekat dengan sumber medan listrik maka gaya interaksinya paling kuat.
Hal ini dikarenakan pada sel darah merah manusia juga terkumpul sejumlah muatan maka gaya interaksi ini juga berlaku pada sel darah merah manusia. Semakin dekat sel darah merah dengan sumber muatan maka semakin besar interaksi antara sumber muatan dengan sel darah merah, begitu juga sebaliknya. Gaya interaksi antar muatan akan menimbulkan medan listrik. Apabila terdapat sel biologis khususnya sel darah merah yang mempunyai gaya interaksi yang lebih lemah daripada sel darah merah yang lebih dekat ke sumber medan listrik (elektroda), maka kemungkinan sel darah merah tersebut akan berotasi sampai sejajar medan listrik yang menunjukkan sel darah merah bergerak translasi. Rotasi sel darah merah ini disebabkan oleh dipol listrik.
Pada sel darah merah manusia, karena sel darah merah juga memiliki sejumlah muatan maka secara teori akan terjadi momen dipol sehingga sel darah merah mempunyai kecepatan anguler sebagai kecepatan putaran sel. Momen dipol listrik pada sel darah merah yang tidak searah atau tidak sejajar dengan arah medan listrik akan diputar sehingga arahnya sama atau sejajar dengan arah medan listrik. Akibatnya sel darah merah bergerak secara berotasi. Berdasarkan pembahasan di atas dapat dikatakan bahwa arah momen dipol listrik yang tidak searah atau tidak sejajar dengan arah medan listrik akan menyebabkan sel berotasi. Peristiwa ini dideteksi melalui suatu teknik elektrorotasi.
Elektrorotasi merupakan suatu teknik pendeteksian terhadap partikel-partikel kecil yang berotasi di dalam medan listrik. Dalam elektrorotasi akan terdeteksi kecepatan anguler dan arah dari partikel-partikel yang berotasi (Mirwan, 2002 : 122). Bahkan dengan elektrorotasi dapat digunakan untuk menentukan sifat-sifat dielektrik dari bio partikel seperti sel, yang sering digunakan untuk penelitian terhadap kelakuan rotasi dari suatu populasi sel-sel yang didistribusikan menyilang dalam ruang elektroda, dimana medan listrik ditimbulkan dengan menggunakan 4 (empat) elektroda ataupun 2 (dua) elektroda. Dari pernyataan-pernyataan tersebut jelas bahwa teknik elektrorotasi dapat digunakan untuk mendeteksi sel biologis, baik untuk mendeteksi sifat-sifat dielektrik, maupun untuk mendeteksi perilaku rotasinya, seperti pengaruh tegangan listrik, jarak antar elektroda, posisi sudut dan jari-jari elektroda terhadap kecepatan anguler rotasi sel. Salah satu contoh sel biologis adalah sel darah merah manusia.

1 komentar:
Tubuh manusia memang kompleks. ALLAHU AKBAR. menusia terdiri dari banyak sistem, tak ada yang tak penting diantara sistem2 yang bekerja pada tubuh manusia. kelistrikan dalam tubuh manusia juga ada, misalnya yang ditulis di atas. kelistrikan dalam sel darah. saya menemukan masalah, saat siku kita terbentur bangku atau benda keras maka tau sendiri kan rasanya seperti apa? terasa kesetrum... lha... itu bisa dijelaskan dengan kelistrikan dalam tubuh ta? mohon dijelaskan. trm kasih atas jawabannya :-)
Posting Komentar